“I’m available but taken.” Sophia mendesiskan kalimat itu di tengah obrolan kami berdua. Petang itu seusai jam kantor, aku dan Sophia menghabiskan waktu di Cannoli, tempat nongkrong favorit kami.
“Sejak kapan kamu available? You’re married with 2 kids.” Aku berujar hanya sekedar untuk mengingatkannya kalau dia sudah tidak single. Dan Sophia justru tertawa terbahak-bahak. Aku dengan tenang menyeruput Frozen oreo cappucino pesananku.
“Iya, maksudku aku bukan single kok. Tapi, aku available buat kamu, Kei.” Sophia kemudian memelukku tiba-tiba.
Sophia adalah sahabatku semenjak kami sama-sama duduk di bangku SMP. Menikah di usia yang baru menginjak 20 tahun terkadang membuat Sophia rindu akan acara jalan-jalan perempuan. Ribut dengan ketakutan karena meninggalkan kedua anaknya terlalu lama.
“Kei, kamu bener-bener nikmat gitu yah jadi single? Kadang-kadang aku iri.”
“Kenapa mesti iri sih, dear? You have a great hubby, and wonderful little angels. Kurang apa coba?” Aku berujar. Terpaku pada tombol – tombol di Blackberryku.
“Iri karena kamu begitu menikmati ke-single-anmu ini, cantik. Once, i remembered you wanted to get married young.”
“I did. Pengennya dulu nikah muda. Having kids. Buka coffee shop. Tapi, itu dulu. Seiringnya waktu, aku berubah. Keinginanku juga berubah.”
Sophia mendengarkanku dengan seksama. “Trus?”
“Entahlah. Punya suami jadi bukan prioritas utama lagi. Aku belajar untuk menerima kalau memang sudah pada waktunya Tuhan akan memberikan yang aku minta. Lelaki yang sempurna buatku.”
Sophia tersenyum jumawa. “Ya ampun, itu kenapa aku selalu kagum sama kamu. Kamu selalu bisa melihat segala sesuatu dari sisi positif, Kei.”
Dan aku tersenyum. Miris. Batin berujar.
Yang kamu gak tau, Soph, bahwa aku sudah jatuh cinta. Pada seorang lelaki.
“Terus gebetan baru kamu? Andrew?”
“Andrew baik kok. He’s perfect.”
Batinku kembali berujar. Maaf Sophia sayang. Aku jatuh cinta. Dengan suamimu. Maaf. Kutunggu jandamu.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss…!
hmmm ….. Tunggu brainstorming yang tepat!
waw….. surprise !!!!! sedikit tertebak, namun tetap mengejutkan 🙂
Terima kasih Gifa. Ayo ikut #15HariNgeblogFF
hahhahahahahaahahahahahahahaahahahahhahahahaahhaaha…
ini kalau ada sahabat spt ini, benar2x sahabat semprul ya, mbak…hahhahahahahahahahahhaha…
pengalaman sih mbak.. hihi.. wes ikhlas tapi 😀
Bagus euy ceritanya mbak 🙂
saya bolak balik baca postingan FFnya peserta 15haringeblogFF.
Masih belajar nulis FF nih. Heheh.
BTW, si XL emang nyambung terus yaahh, ngekor di postingan ;D
Salam Kenal dari Makassar
Halo Bunda.. (eh, boleh dipanggil gitu kan yah?:D)
gampang kok bikin FF, klimaks/ twist kl bisa ada di akhir cerita, biar “jeder”nya dapet 😉
Iya, itu XL ngibrit aja kemana-mana, nangis kl ditinggl hihi..
Wah mbak, kaget aku bacanya..haha
hehee.. 😀
wuah,
ngak nyangka ujungnya gitu. Kirain pertama kei itu cowo, eh ternyata bukan
*efek bacanya langsung penghabisan* XD
hehe , twisted yah?
hahaha.,
iya kak.
Tapi keren. XD